Minggu, 06 Mei 2012

1.MAKALAH POMPERENSI LINGKUNGAN

KOMPRENSI LINGKUNGAN  HUDUP KE 20 di  Pekanbaru  tahun 2010
PENDAPATAN REGIONAL HIJAU (GREEN REGIONAL INCOME) PRODUKSI PANGAN PADI DENGAN MEMPERTIMBNGKAN DAYA DUKUNG DENGRADASI SUMBER DAYA ALAM SERTA KESTABILAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL MAKALAH KONFERENSI DAN SEMINAR NASIONAL PUSAT LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA KE-20 TAHUN 2010

OLEH :  1. Dr. MUBARAK HALIM. M.SI Dosen S3 PSIL UR
       2. Dra. ASMIWATI. M.Pd Mhs S3 PSIL UR PROGRAM STUDY ILMU LINGKUNGAN

PASCASARJANA S3 UNIVERSITAS RIAU 2010

ABSTRAK
Pangan adalah sesuatu yang hakiki dan menjadi hak setiap warga negara untuk memperolehnya, ketersediaaan pengan sebaiknya cukup jumlahnya , bermutu baik dan harga terjangkau, salah satu komponen pangan adalah karbohidrat yang merupakan sumber energi bagi tubuh. Kelompok tanaman tang mengasilkan karbohidrat disebut tanaman pangan. Di Indonesia tanaman pangan yang digunakan oleh masyarakat masih terbatas pada beberapa jenis antara lain , padi, ubi kayu ubi jalar, dan sebagainya. Sampai saat ini ketergantungan pada padi masih sangat besar dari total kalori yang dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia 60 % dicukupi oleh beras. Kondisi ini sangat tidak mengantungkan bagi pola ketahanan pangan nasional. Penurunan produksi padi akibat gagal panen atau sebab lainnya akan berpengaruh basar terhadap kecukupan pangan nasional. Penganekaragaman sumber karbuhidrat harus dilakukan jika ketahanan pangan nasional tetap ingin dijaga. Kebutuhan terhadap tanaman pangan akan selalu ada . Hal ini disebabkan setiap hari tanaman pangan selasu dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu keseterdiaan pangan harus terjaga. Namun secara umum kebutuhan beberapa jenis tanaman masih belum terpenuhi dari produksi dalam negeri sehingga harus diimpor tiap tahunnya. Rencana pada tahun 2007 beras akan diimpor sebanyak 1juta ton dengan demikian jelas peluang besar perhadap pangan tidak akan pernah habis. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati baik yang diolah maupun yang tidak diolah, komoditas pangan harus mengandung zat gizi. Yang terdiri atas karbohidrat dan lemak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tumbuhan dan kesehatan manusia.Padi merupakan tanaman pangan berupa rumpurumputan . Tamaman pertanian kuno berasal dari dua benua Asia dan Africa Barat, cina sudah dimilai 3000 tagun sebelum masehi. Pada proses pemupukan terjadi degradasi pada tanah shingga dapat dihitung berapa kerusakan terhadap daya dukung sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dipertimbangkan untuk kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan Regional Hijau = PBRB Hijau - Penjusutan Modal bikinan manusia -Penyusutan Modal Lingkungan. PDRB Hijau = PDRB konversional -Penjusutan Modal bikinan manusia - Penyusasutan Modal Lingkungan = Rp. 1.644.250 - Rp. 100.000,00 - Rp 240.000,00 = Rp. 1.344.250,00 PDRB Hijau dan Pendapatan Regional Green Hijau (Green income account) adalah suatu konsep Revolusioner yang mengubah metode pencatatan kinerja perekonomian pada porsi yang sebenarnya dalam 1ha dengan indikator kesejahteraan masyarakat. Hasil Pendapatan Regional Hijau adalah perhitungan yang ikut mempertimbangkan berapa tingkat kerusakan yang diakibatkan terhadap lingkungan dan sumberdaya alam. Keyword : PDRB Hijau, Karbohydrat.

 PENDAHULUAN.
 A. Pengenalan Tanaman Pangan

Sistim Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pengatutan , pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan atau produksi pangan dan peredaran pangan sampai siap dikomsumsi oleh manusia. Sementara itu ketahanan pangan pangan diartikan kondisi terpenuhnya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari kesediaan pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau. Keretgantungan pada Padi sepertinya pada saat ini tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan pangan nasional . Selain harus terus dilakukan usaha peningkatan produksi padi, program disverifikasi pangan dengan sumber karbohidrat lain merupakan tindakan yang sangat strategis oleh karena itu, perlu untuk mengenalkan jenis tanaman pangan lainnya. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolahmaupun yang tidak diolah . komoditas pangan harus mengandung gizi yang terdiri atas kerbohidrat, protein, lemak vitamin, dan mineral yang bermanfaatbagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kelompok tanaman pangan, tanaman hortikultura non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yang memenuhi batasan pangan. Fokus Masalah Seberapa besarkah nilai degradari yang ditimbulkan oleh pertanian terhadap Sumber Daya Alam. Batasan untuk tanaman pangan adalah kelompok tanaman sumber karbohidratdan protein namun secara sempit tanaman pangan bias dibatasai kelompok tanamanyang berumur semusim, batasan ini dimasa mendatang harus diperbaiki menyebabkan sumber karbok hidrat menjadi terbatas. Tanaman pangan sebaiknya memasukan jenis tanaman yang lain yang dapat menjadi sumber karbohidrat tampa dibatasi kelompok tanaman semusim. Dengan perbaikan batasan ini , tanaman umbian selain ubi kayu ,ubijalardan talas dapat termasuk kedalam kelompok tanaman pangandan buah termasuk buah sukun.dan tatanaman pangan lainnya. Seperti kacang tanah, kedelai, kacang hijau, umbi, diswebut tanaman pangan utama. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun . Tanaman petani kono berasal dari dua benua, yaitu Asia dan Afrika barat tropis dan subtropics. Bukti sejarah menunjukan bahwa tanaman padi cina sedah dimulai 3000 tahun SM. Fpsil bitir padi dan gabah ditemukan di Hastinagafur Uttar Pradesh India sekitas 100-800SM Tanaman pangan menjebar hampr secara merata diseluruh wilayah Indonesia meskipun sementara beberapa jenis tanaman pangan terdapat didaerah tertentu . Hal ini disebabkan kesesuai lahan dan kultur masyarakat dalam mengembangan jenis tanaman tertentu. Contoh daerah utama penghasil jagung di Indonesia adalah Lampung, Jawa tengah dan Jawa timur.

B. Kandungan Gizi Tanaman Pangan. Pada tahun 2002, kosumsi energy masyarakat Indonesia rata-rata 1.789,04 per hari, sedangkan komsumsi proteinnya rata-rata49,11 gram pemenuhan karbokhidratdan protein tersebut diperoleh dari tanaman pangan karena dalam tamam pangan tergolong paling besar, karbohidrat merupakan sumer utama Energi bagi tubuh sementara itu , protein berfungsi sebagai zat pembangun dan sumber energy setelah karbokhidrat dan juga mengandung gizi lainnya seperti lemak, air dan serat. Batang padi berbuku dan berongga dari buku batang tumbuh anakan atau daun bunga mulai muncul dari buku terakirpada tiap anakankedalaman antara 10-20 cm. Padi dapat beradaptasi pada lingkungan tergenang (anaerob dan pada lahan kering kondisi aerob. Padi mengandung pati amilosa dan amilopebtin dalam endosperm.akan mempengaruhi rasa nasi.(pulan,pera dan ketan ) Berdasarkan data Departemen Pertanian (2006) produkvitas padi di Indonesia sekitar 4,8-6 ton/ha sedangkan produktivitas padi gogo berkisar 1-2 ton/ha. Produksi padi pada tahun 2005 54 juta ton gabah kering, sedang kebutuhan perkapita pertahun pendudukIndonesia sekitar 130 kg beras dengan produksi ini sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan penduduk Indonesia yang berjumlah 220 juta jiwa. Namun selasu terjadi kekurangan beras di beberapa daerah karena sistimdistribusi yang kurang baik. Padi yang masa mendatang sangat tergantung dari luas areal yang masih produktivitasnya. 
Tabal 1. KANDUNGAN ZAT GIZI BERBAGAI BAHAN PANGAN ( PER 100 GRAM BAHAN DAPAT DIMAKAN) Komoditas Air Protein Karbohidrat Protein Serat Padi 12 7,5 77,4 1,9 0,9 Jagung 10 10 70 4,5 2 Talas 70 1,1 26 - 1,5 Ubi kayu 62 1,8 92,5 0,3 2,5 Ubi jalar 70 5 85,8 1 3,3 Kedelai 10 35 32 18 4 Kacang Tanah 5,4 30,4 11,2 47,7 2,5 Kacang Hijau 10 22 60 1 4 (Sunber. Prosea,1996)
C.Jenis dan Variasi Unggul. Terdapat 25 spesies Oryza. Jenis yang dikenal adalah O.Sativa dengan dua subspecies. Pertama ,yapanica (padi bulu yang ditanam di Indonesiaadaptasi yaponika yang dibedakan dua tipe tipe kering gogo ditanam dilahan kering san sawah selalu digenangi air. Varietas unggul padi banyak ditanam hasil silang IRR, yaitu IR 48,IR64, IR65, IR70, IR74. Varietas silang dalam negeri Padi Hibrido1 dan 2 a. Perbanyakan Tanaman padi dapat dikembangbiakan secara langsung, baik dengan benih maupun benih yang disemai menjadi bibit.benih disemai selama 21-28 hari. Padi gogo dtanam langsung tanpa persemaian untuk mempercepat perkecambahan padi direndam selama 2X24 jam padi sawah tanah yang ideal memiliki kandungan liat 20 persen. Hama yang sering menjadi masalah pada tanaman padi diantaranya. Tikus, pengorek batang, wareng coklat, keong mas dan Walang sangit. Penyakit padi tungro dan hawar dau bahteri. Hal yang dilakukan untuk pananaman padi di sawah. - Peniapan lahan tidak kurang 4 minggu - Pemilihan benih disarankan bersetifikat 20-25/ha bibit dipindahkan minimal 4 daun - Pemupukan dosis 2-5 ton/ha - Pemeliharaan genangan air dalam petakan 2-5 cm Panen dan Pasca Panen - Kehilangan hasil pasca pana dapat terjadi kira-kira 12-20 % - Pembersihan - Pengeringan 9-14 % - Pengakutan - Penyimpanan selama 6 bulan gabah air maksimum 14 % dan kadar kotoran 3 % C. Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Produk Domistik Regional Bruto mrtupakan seluruh nilai uang dari barang dan jasa akhir (Final Product) yang dihasil kan dalam satu tahun tertentu, niali barang dan jasa tersebut samadengan nilai tambah yang diciptakan serangkaian proses produksi dari barang dan jasa tersebut. Laporan PDRB dapat digunakan untuk berbagai tujuan, tetapi yang paling penting adalah untuk mengukur kinerja suatu perekonomian secara agregat. Kata Bruto menunjukan keseluruhan barang dan njasa yang dihasilkan dalam waqktu satu tahun seperti produk petani nenas sebelum dikurang penyusutan barang modal yang habis digunakan dalam proses produksi barang dan jasa tersebut. Jika PDRB dikurangi dengan nilai penyusutan barang modal yang habis digunakan dalam proses produksi barang model buatan manusia , kita dapatkan apa yang disebut dengan Produk Domistik Regional Netto(PDRN) dan lebih populer yang disebut dengan pendapatan Regional, sayang nya dalam PDRB yang konversional hanya menyusun modal buatan manusia yang dikurangi dan tidak mengurang milai penyusutan (depresiasi) nilai alami dan inilah salah satu kekurangan dari PDRB konversional. PDB konversional dan PDRB konversional hanya menghitung mencatat nilai barang yang baik saja. (googs) dan mengabaikan nilai barang yang merusak atau yang mencemari lingkungan (bads).

D. Analisis Usaha Untuk mengetahui jumalh biaya yang diperlukan dalam budi daya tanaman pangan serta pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualaqn dibutuhkan analisa Usaha. Disi akan dibahas tanaman pangan Padi. Salah satu asumsinya luas lahan yang digunakan 1ha. Membutuhkan biaya produksi sebesar Rp.5.596.250deangan bibit sebanyak 4.500 kg. Usaha tersebut mengasilkan pendapatan sebesarRp. 7.875.000,00. Berdasarkan nilai pendapatandan biaya produksi , 

PENDEKATAN PENDAPATAN Nilai Produksi Rp. 7.875.000,00 1. Bibit 25 kg @ 5000 Rp. 125.000,00 2. pupuk Urea 200 kg @1.200 Rp. 240.000,00 ZA 50 kg @ 1.200 Rp. 60.000,00 SP36) 100 kg @ 1.600 Rp. 160.000,00 KCL 75 kg @1.750 Rp. 131.250,00 3.Pebtisida Rp. 240.000,00 4. Upah/Gaji : Tenaga Kerja RP. 1.280.000,00 Panen/paskapanan Rp. 1440,000,00 5. Sewa lahan Rp. 1.500.000,00 6. Bunga Pinjaman Bank Rp. 100.500,00 7. Pajak Pertambahan Nilai Rp. 300.000,00 ----------------------- 
Jumlah seluruh biaya Produksi Rp. 3,100.250,00 – Laba Rp. 4.775.750,00 Kemudian dijumlahkan upaqh/gaji, sewa , bunga dan laba sehinga diperoleh nilai bunga sumbangan pendapatan regional pangan padi. Pendapatan regional ini merupakan pendapatan Regional yang masih konvensional bagi daerah pertanian. Upah/gaji Rp. 2.720.000,00 Bunga Pinjaman Bank Rp. 100.500,00 Pajak Pertambahan Nilai Rp. 300.000,00 Rp. 3.100.250,00 ------------------------- 

Pendapatan Regional Konvensional Rp. 1.644.250,00 
Degradasi sumber daya tanah akan sngat dirasakan disektor pertanian tetapi tidak untuk sektor lainnya. Degradasi sumberdaya tanah ini akan tercermin menurunnya kualitas tanah atau kesuburan tanah, seningga akan mengurangi produktifitas pertanian dan pada gilirannya akan menurunkan kontribusi sektornin pada PDRB. Oleh karena itu penilaian akan ditempuh dengan pendekatan penurunan produktifitas. Vp = Lh X Plh Dimana Vp = Volume produksi Pertanian Lh = Luas lahan pertanian Plh = Produktifitas lahan per hektar = Perubahan Nilai Produksi – Nilai Input sementara = Nilai Tambah = PDRB PDRB – Paak tak Lansung – Pednyusutan =PDRN atau pendapatam regional. 
Tabel . ANALISIS BUDIDAYA PADI Uraian Volume Satuan Harga satuan (Rp) Nilai (Rp) Biaya Produksi 1. Sewa Lahan 1 ha 4.500.000 4.500.000 2. Bibit 25 kg 5.000 125.000 3. Pupuk - -Urea 200 kg 1.200 240.000 -ZA 50 kg 1.200 60.000 -SP36 100 kg 1.600 160.000 -KCl 75 Kg 1.750 131.000 4. Pebtisida 4 liter 60.000 240.000 Butiran 10 HOK 10.000 100.000 Cair 4 HOK 60.000 240.000 5.Tenaga Kerja - Persemaian 5 HOK 20.000 100.000 Pengolahan Tanah 15 HOK 20.000 300.000 Penanaman 20 HOK 20.000 400.000 Penyiangan 15 HOK 20.000 300.000 Pemupukan 9 HOK 20.000 180.000 Pengendalian OPT 4 HOK 20.000 80.000 6.Panen dan pasca panen (pemotongan, pengeringan dan pengankutan 72 HOK 20.000 1.440.000 Total biaya produksi 5.596.250 B.Pendapatan 4.500 kg 1.750 7.875.000 C.Keuntungan 2.278.750 R/C ratio PDRB R/C ratio 1,41 1,34 Perkiraan analisis Usaha pangan padi 1 ha Degradasi sumber daya tanah akan sngat dirasakan disektor pertanian tetapi tidak untuk sektor lainnya. Degradasi sumberdaya tanah ini akan tercermin menurunnya kualitas tanah atau kesuburan tanah, seningga akan mengurangi produktifitas pertanian dan pada gilirannya akan menurunkan kontribusi sektornin pada PDRB. Oleh karena itu penilaian akan ditempuh dengan pendekatan penurunan produktifitas. Vp = Lh X Plh Dimana Vp = Volume produksi Pertanian Lh = Luas lahan pertanian Plh = Produktifitas lahan per hektar = Perubahan Nilai Produksi – Nilai Input sementara = Nilai Tambah = PDRB PDRB – Paak tak Lansung – Pednyusutan =PDRN atau pendapatam regional. 


E. PENDAPATAN REGIONAL HIJAU (GREEN REGIONAL INCOME) Untuk mmenjadi pendapatan Regional Hijau, harus ditambahkan kepadanya nilai Perubahan cadangan sumber daya alam dan nilai perubahan lingkungan Dari data Petani pangan padi diperubahan lingkungan alami. Perubahan Nilai cadangan sumber daya jaga bernilai positif. Demikian pula untuk perubahan kualitas lingkungan dapat mempunyai nilai negatif kalau terjadi kerusakan lingkungan dan bernilai positif bila dari kegiatan pembuatan Rp. 100.000,00, karena penggantian lahan hutan untuk pertanian. Nilai Penyusutan Lingkungan (degrasasi) SDA dilihat dari biaya total pupuk Dalam satu tahun luas 1 hektar Rp.240.000,00 Pendapatan Regional Hijau = PBRB Hijau – Penjusutan Modal bikinan manusia- Penyusutan Modal Lingkungan Pendapatan Regional Hijau = PBRB Hijau -Penjusutan Modal bikinan manusia -Penyusutan Modal Lingkungan PDRB Hijau = PDRB konversional -Penjusutan Modal bikinan manusia -Penyusasutan Modal Lingkungan = Rp. 1.644.250 - Rp. 100.000,00 - Rp 240.000,00 = Rp. 1.344.250,00 PDRB Hijau dan Pendapatan Regional Hijau (Green income) adalah suatu konsep Revolosioner yang ingin mengubah metode pencatatan kinerja perekonomian pada porsi yang sebenarnya dengan indikator kesejahteraan Masharakat Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai pendapatan regional hijau yang lebih rendah dari pada nilai pendapatan Regional yang konvensional. Pendapatan Regional hijau itu tampak lebih mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat, karena seluruh kehilangan kegitan masyarakat telah diperhitungkan didalamnya. Dalam pendapatan regional yang konvensional nilai kerusakan atau penyusutan kapital buatan manusia telah dikurang dari nilai produk domistik brutonya. Tetapi hal ini belum mencerminkan hal keadaan yang sesungguhnya. Karena dalam kegiatan masyarakatyang rusak atau menyusut bukan hanya kapital buatan manusia, seperti jalan, gedung, pabrik, mesin, kendraan dan sebagainya. 

KESIMPULAN
1. Kita dapat menghitung berapa beser dergradasi yang terjadi terhadap Sumber Daya Alam.
2. Dapat kita pertimbangkan Pertanian yang berkelanjutan dengan memperhatikan tingkatan kesuburan tanah
3. Dapat membangan perekonomian Masyarakat yang sejahtera yang dapat memikirkan hari ini dan dampak pada tertumbuhan yang akan datang terhadap pangan padi. 4. Dapat Menghitung Pendapatan Regional Hijau. 

DAFTAR PUSTAKA
 1. Drs. M. Supamoko, M.A.,Ph.D.2008.”Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan suatu pendekatan teoritis”. Edisi ke empat BFPE Yogyakarta.
2. Drs. M. Supamoko, M.A.,Ph.D.2007.”Metode Penelitian Prauktis untuk ilmu sosial dan, ekonomi dan bisnis. Edisi ke empat BFPE Yogyakarta.
3. Drs. M. Supamoko, M.A.,Ph.D.2007.”Metode Penelitian Praktis untuk ilmu sosial dan, ekonomi dan bisnis. Edisi ke empat BFPE Yogyakarta
4. Drs. M. Supamoko, M.A.,Ph.D.2005.”Neraca Sumber Daya Alam (Natural Resource Acconting).edisi Pertama BFPE Yogyakar
5. Ilmu tanah Universitas Gajahmada (2006)
6. Rahmat Witoelar,2007: “Kualitas lingkungan Hidup.
7. Prof. Dr. Juengen H. Hohnolz, 1998 “Budi Daya Air” Yayasan Obor Jakarta 1998
8. Prof. Dr.Ir .Saswanto Moersidik, DEA dan Dr. dr. Tri Edi Budhi Soesilo, Msi dkk. 2007 :” Pedoman Penulisan Disertasi Program Studi Ilmu Lingkungan “Jakarta Universitas Indonesia.   

KATA PENGANTAR 
            Produksi dan produktifitas Padi di Indonesia masih rendah, karena bentuk bentuk kutur dan budi dayanya belum intensif. Pada hal prospek pengembangan Padiamat cerah bila digarap dalam usaha agro bisnis dan angro industri. Upaya memacu pengembangan budi daya Padi secara komersil diperlukan informasi tentang  seluk beluk bercocok tanam, pengelolaan produksi, penenganan pascapanen komonitas padi itu sendiri. Dari makalah ini akan ditelaah tentang hasil Pendapatan Regional Hijau (Green income) produksi pangan padi dan degradasi terhadap Sumber Daya Alam yang harus sehingga kita akan menjaga kelestarian lingkungan dan juga mensejahterakan masyarakat. Semoga bermanfaan dan bermakna.

                                                                                                  Penulis Dra. ASMIWATI. M.Pd 


Riwayat Hidup Penulis

Dra. Asmiwati M.Pd, dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 10 september 1962 menamatkan pendidikan sarjana FMIPA kimia 1991 dan Akta FKIP 1992 Magister 2008 FKIP Universitas Negeri Padang Jurusan pendidikan IPA Teknologi Pendidikan dengan judul disertasi Meningkatkan aktifitas dan ketuntasan hasil belajar siswa dengan model kooperatif tipe think pair share (TPS) pada pembelajaran kimadi kelas X5 MAN 1 Pekanbaru, Penulis mempunyai Pengalaman Kerja bekerja di PT. Karya Cipta Nyata Pekanbaru yang bergerak dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan seperti, Perencana Pembangunan STM Dumai dan Pendamping Perencanaan Pembangunan Pelengan PLTA Koto Panjang, dan pembangunan tambah ruangan Fekon Unri tahun 1992 sabagai sebagai operator computer, dan Sebagai tenaga Laboran Rumah sakit Tabtani RAB tahun 1993 dan Pegawai Negeri Sipil Guru kimia MAN 1 Pekanbaru sejak tahun 1994 sampai sekarang dan mengajar komputer program Lotus dan ws tahun 1995-1998, Dosen Strategi Pembelajaran Kimia dan Micro Teaching di Universitas Islam Negeri Pekanbaru Tahun 2010. Tahun 2012 ini, penulis menaruh minat pada penelitian di bidang systems thinking and system Dynamics.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar